ALLAH:
DARI ARABIA PRA ISLAM HINGGA INDONESIA MODERN
PEMAHAMAN TENTANG ARABIA PRA ISLAM
Arabia pra islam, artinya dunia Arab sebelum tersentuh nilai-nilai dan ajaran Islam
yang diajarkan oleh Muhamad bin Abd’llah. Adapun karakteristik dunia Arabia pra
Islam adalah:1 Secara Politis: Dikelilingi oleh tiga kerajaan besar dan berpengaruh
yaitu, Sasanid Persia, Byzantium di Roma dan Abysinia di Afrika. Secara Sosial :
Pola kehidupan masyarakat yang masih menonjol kesukuannya [tribal humanism].
Secara Kultural : kehidupan masyarakat yang masih dikuasai kebodohan. Secara
Spiritual : Merebaknya animisme [kepercayaan bahwa setiap benda didiami roh],
dinamisme [kepercayaan pada daya-daya gaib pada benda atau tempat tertentu],
fetisisme [kepercayaan pada jin-jin yang bersifat baik maupun jahat], hanifisme
[tendensi monoteistik yang bersifat asketik] serta perbauran komunitas Yahudi dan
Kristen yang datang pada Abad 1 Ms. Adapun komunitas Yahudi dan kristen
berdomisili di Medinah.
NAMA ALLAH PRA ISLAM
Sebelum Islam berkembang sebagai agama definitif yang diproklamirkan oleh
Muhamad dengan sahadat “La Ilah ila Allah”, adapun nama Allah itu sendiri telah
jauh dikenal didunia Arabia. Berikut pernyataan maupun komentar para ahli, baik
dari kalangan Islam maupun Kristen Barat yang meneliti keislaman [Orientalisme].
Allah adalah nama dewa yang mengairi bumi dan ternak2, nama dewa yang
disejajarkan dalam sumpah-sumpah orang Quraish, nama dewa tertinggi suku
badui Arab, nama dewa tertinggi diantara sekian banyak dewa lain yang disembah
penduduk Mekkah pra Islam, nama dewa bulan pra Islam dengan simbolisasi bulan
sabit, kata nama yang diterapkan hanya untuk menyatakan dewanya orang Arab
secara khusus, nama dewa jaman pra Islam yang sama artinya dengan nama dewa
Bel dari Babilonia.
ASAL USUL NAMA ALLAH
Mengenai asal-usul nama Allah itu sendiri, masih menjadi bahan perdebatan baik
dikalangan Kristen maupun Islam. Kita akan melihat sekilas pemetaan silang
pendapat mengenai asal-usul nama Allah dibawah ini.
Pandangan Islam: Allah,
berasal dari kata Al [definite article, The] dan Ilah [generic
name, God].
Penyingkatan dari kata Al dan Ilah menjadi Allah, untuk menandai sesuatu yang telah dikenal. Dalam perkembangannya, untuk mempermudah hamzat yang berada diantara dua lam [huruf ‘LL’], huruf ‘I’ tidak diucapkan sehingga berbunyi Allah dan menjadi suatu nama yang khusus dan tidak berakar.
Ada pula yang berpendapat bahwa Allah berasal dari Al Ilahah, Al Uluhah dan Al Uluhiyah yang bermakna ibadah atau penyembahan. Yang lain mengajukan bahwa Allah
berasal dari kata Alaha yang berarti menakjubkan atau mengherankan karena
segala perbuatannya. Sementara ada yang berargumentasi bahwa Allah berasal
dari kata, Aliha ya’lahu yang bermakna tenang. Kelompok pemikir dari Kufah
mengatakan bahwa Allah, berasal dari Al-Lah, yang diambil dari verba noun lah
yang berasal dari kata lahaya yang bermakna menjadi tinggi. Sedangkan Ibn Al
Arabi menyatakan bahwa Tuhan itu tidak bernama, tetapi Dzat yang dinamakan oleh
umatNya. Penamaan terhadap Tuhan, berarti melimitasi eksistensi Tuhan.
Pandangan Kristen :
Ada yang beranggapan bahwa Allah adalah berasal dari
sumber Syriac, Alaha. Sementara yang lain berpendapat bahwa Allah berasal dari
akar kata rumpun semitis El, Eloah dan Elohim serta Alaha. Bentuk Arabnya Ilah,
lalu mendapat imbuhan Al yang berfungsi sebagai definite article [The God- Al Ilah-
Allah]. Kata Allah berasal dari Al dan Ilah. Akar kata ini terdapat dalam semua
bahasa semitis, yaitu dua konsonan alif dan lam serta ucapan yang lengkap dengan
huruf hidup adalah sesuai dengan phonetik masing-masing.
George Fry dan James R. King menyampaikan,
“the name by which God is known to muslim, Allah is generally thought to be the proper noun form of the Arabic word for God, Ilah. Al, meaning The ini Arabic word. This word is related to the Hebrew from El and Elohim. J. Blau :
menjelaskan bahwa kata Allah adalah murni dari konteks Arab dan bukan dari sumber Syriac
Tidak ada komentar:
Posting Komentar